Membangunkan Orang Salat Subuh Pakai Pengeras Suara, Apakah Hal Baik?

1 Maret 2021, 20:43 WIB
Ilustrasi adzan. //Dok. PRMN/ /

Jurnal Makassar – Membangunkan orang untuk melaksanakan Salat Subuh adalah sesuatu hal yang baik.

Tapi apakah dengan membangunkan orang Salat Subuh dengan menggunakan pengeras suara atau pakai rekaman murrotal ada hal yang baik?

Melansir fatwatarjih, pengeras suara, tape recorder di Masjid, satu sisi bisa bermanfaat untuk menyemarakkan agama.

Baca Juga: Bukan Lagi Pandemi, WHO Sebut Covid akan Jadi Endemik

Namum begitu, penggunaan kedua alat itu tidak lepas dari situasi dan pengaruh penggunaannya.

Jika tape recorder di masjid diputar dengan  volume yang tinggi akan sangat menganggu penghuni sekitar masjid, tentu menjadi tidak baik.

Misalnya mengaji itu baik, dengan alat pengeras suara akan lebih berhasil guna, tetapi tentu saja pada saat yang tepat.

Baca Juga: Jumlah Kelahiran Bayi Laki-laki di Korea Selatan Menurun, Perempuan Mendominasi

Sekalipun mengaji kalau di waktu malam hari atau tengah malam dengan suara keras, di saat orang-orang sedang istirahat, tentu akan menganggu ketenangan orang.

Padahal Alquran telah memberi tuntunan agar kita di dalam membaca dalam shalat tidak terlalu keras tetapi tidak juga terlalu pelan.

Baca Juga: Olahraga Baik untuk Kesehatan, Tapi Jangan Berlebihan atau Bakal Merasakan Dampak Buruk

Seperti tercermin dalam surat al-Isra’ ayat 110:

وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا (الإسراء: ١١٠)

Artinya: Janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.

Ayat di atas menurut Ibnu Abbas turun kala Nabi mengimami para sahabat membaca Alquran dengan keras.

Ketika orang-orang musyrik mendengar bacaan tersebut kemudian memaki-maki Alquran dan Nabi Muhammad.

Baca Juga: Baca Doa Ini Setelah Wudhu Maka Delapan Pintu Surga Bisa Terbuka

Jadi memutar kaset dengan menggunakan alat pengeras suara akan menjadi syiar jika dilakukan secara tepat.

Masyarakat sekitar tidak akan terganggu ketenangannya, lebih-lebih pada saat mereka pada umumnya beristirahat.

Karena masyarakat terdiri dari berbagai kondisi, ada yang tua, anak-anak, ada yang sedang sakit, ada yang menyukai suara keras dan sebagainya.

Baca Juga: Cara Dapatkan Token Listrik Gratis Maret 2021, Lewat Website, WhatsApp, dan PLN Mobile

Oleh karena itu agar kejadian pada masa Nabi itu tidak terulang kembali kita harus cermat di dalam mengumandangkan syiar agama ini.

Editor: Miftahul Aulia

Sumber: fatwatarjih

Tags

Terkini

Terpopuler