Berarti kita juga sekarang, di bulan Sya’ban harus banyak mencari air-air spiritual. Agar menjadi kebiasaan kelak saat sampai di bulan Ramadhan yang berpotensi menggugurkan dosa-dosa kita.
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa kalau tidak dimulai persiapannya sejak Sya’ban, maka tidak mudah untuk menjalani Ramadhan. Untuk itu mari memanfaatkan bulan Sya’ban ini untuk mengumpulkan air spiritual.
Amalan Terbaik di Bulan Sya’ban
Lalu bagaimana kebiasaan Rasulullah di bulan Sya’ban? Ustadz Adi Hidayat mengutip satu hadits yang tersambung riwayatnya kepada Sayyidah Aisyah, sejak Sya’ban Nabi terlihat banyak menunaikan ibadah puasa.
“Jadi Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk beradaptasi puasa terlebih dahulu. Tingkat amal. Agar ketika sudah terkumpul maka, siap kita manfaatkan di bulan Ramadhan,” ungkap Ustadz Adi Hidayat.
Bahkan menurut riwayat lain, Rasulullah dikisahkan pernah berpuasa penuh selama bulan Sya’ban. Ada juga yang menafsirkan, kadang Nabi puasa, kadang berbuka. Ini menunjukkan kesan memperbanyak puasa.
Ustadz Adi Hidayat berharap dengan banyak berlatih beribadah di bulan Sya’ban dapat mengantarkan kesiapan di bulan Ramadhan. Membangun ketaatan dan kedekatan kepada Allah. Dan membakar dosa juga kesalahan yang pernah diperbuat.***