Network
UAS menyebut, Puasa syawal bisa dilakukan di awal bulan syawal, tengah, atau diakhir bulan syawal.
Kata UAS, Puasa Syawal lebih utama dilaksanakan 1 hari setelah Idul Fitri, tapi tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal.
Selain itu, lebih utama jika dilaksanakan secara berurutan, tapi tidak apa-apa jika dilakukan tidak berurutan.
Dalam melaksanakannya, Uas menyampaikan, agar niat menunaikan qodho’ puasa terlebih dahulu, agar mendapatkan ganjaran puasa setahun penuh.
Baca Juga: Tips Mengatasi Asam Lambung Kambuh Saat Menjalankan Ibadah Puasa
Uas menegaskan, puasa Syawal adalah puasa sunnah, sedangkan qodho’ Ramadhan adalah wajib. Jadi, sudah semestinya ibadah wajib lebih diutamakan daripada yang sunnah.
Dalam penjelasannya, Ustadz Abdul Somad juga menyarankan, agar yang punya hutang puasa di bulan Ramadhan untuk membayar hutang puasanya lebih dahulu, sebelum mengerjakan puasa 6 hari di bulan Syawal.
Keutamaan Puasa Syawal 6 Hari
1. Seperti mengerjakan ibdah puasa selama satu tahun penuh. Sehingga pahala puasa yang didapat pun adalah puasa satu tahun penuh.
2. Puasa syawal dapat menutup kekurangan dan menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan.
3. Melakukan puasa syawal merupakan tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Karena di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.
4. Melaksanakan puasa syawal adalah sebagai bentuk syukur pada Allah
5. Melaksanakan puasa syawal menandakan bahwa ibadahnya kontinu dan bukan musiman saja. Karena amalan seorang mukmin barulah berakhir ketika ajal menjemput.
6. Barangsiapa yang melakukan dan menyelesaikan suatu ketaaatan, maka di antara tanda diterimanya amalan tersebut adalah dimudahkan untuk melakukan amalan ketaatan lainnya.
Begitu pula sebaliknya, bahwa di antara tanda tertolaknya suatu amalan, adalah melakukan kemaksiatan setelah melakukan amalan ketaatan.
