Diperingati 11 Maret 2021 Mendatang, Ini Penjelasan Tentang Isra Mi’raj

- 8 Maret 2021, 17:53 WIB
Ilustrasi Isra' Mi'raj.
Ilustrasi Isra' Mi'raj. /Pixabay / xusenru

Kedua, ketika Nabi Muhammad berusia 10 tahun. Dada Nabi Muhammad dibelah lagi saat usianya mendekati usia taklif (mukallaf). Hatinya dibersihkan Jibril dengan air zamzam agar tidak tercampur dengan hal-hal yang dapat membuat seorang pemuda cacat.

Baca Juga: AHY Minta ke Kemenkumham Batalkan Hasil KLB Demokrat di Deli Ditolak

Ketiga, ketika Jibril membawa wahyu pengangkatan nabi atau saat usia Nabi Muhammad 40 tahun. Hikmah di balik pembelahan ketiga ini adalah agar Nabi Muhammad mampu menerima wahyu dengan hati yang kuat, bersih, dan diridhai.

Keempat, ketika Isra Mi’raj. Sesuai dengan salah satu hadits riwayat Bukhari, Jibril membelah dada Nabi Muhammad dan membersihkan hatinya—agar dipenuhi dengan iman- sesaat sebelum peristiwa Isra Mi’raj.

Ada tiga pendapat berbeda mengenai bagaimana Nabi Muhammad di-Isra Mi’raj-kan oleh Allah. Pertama, Nabi Muhammad menjalani Isra Mi’raj hanya dengan rohnya saja. Dalam Sejarah Hidup Muhammad (Muhammad Husain Haekal, 2013), mereka yang berpendapat seperti ini berpegang pada keterangan Ummu Hani/Hindun binti Abi Thalib.

Baca Juga: Women's Day, Fatmawati Rusdi Komitmen Perjuangkan Kesetaraan Gender

Diriwayatkan, pada saat terjadi Isra Mi’raj, Nabi Muhammad tengah berada di rumah Ummu Hani’. Nabi tidur setelah mengerjakan shalat akhir malam. Sebelum shubuh, Nabi membangunkan Ummu Hani’.

Kemudian setelah melaksanakan ibadah pagi, Nabi Muhammad menceritakan bahwa dirinya ke Masjidil Aqsa dan shalat di sana, sesaat setelah shalat akhir malam.

Mereka juga mendasarkan pada perkataan Sayyidah Aisyah dan Mu’awiyah bin Abu Sufyan terkait dengan Isra Mi’raj Nabi hanya dengan rohnya saja.

Baca Juga: Kelanjutan Pembangunan Stadion Mattoanging Belum Jelas

Halaman:

Editor: Aan Ariska Febriansyah

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x