Danny Pomanto akan Hadirkan Alat Pendeteksi Covid-19 GeNose UGM

24 Februari 2021, 14:20 WIB
Alat Pendetksi Covid-19, Ganose UGM /Jurnal Makassar/Irsal Masudi

Jurnal Makassar - Wali Kota Makassar terpilih Danny Pomanto berencana mengahadirkan perangkat diagnosis Covid-19, Gadjah Mada Electronic Nose (Genose).

Alat pendeteksi Covid-19 ini merupakan karya Universitas Gadjah Mada (UGM) yang didanai Badan Intelijen Negara dan Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Rencananya, Wali kota Makassar terpilih akan mendatangkan Genose UGM ini di awal masa jabatannya nanti ketika sudah dilantik pada 26 Februari 2021.

Baca Juga: Banjir di Semarang Rendam Stasiun Tawang dan Kantor Gubernur Jawa Tengah

Tak tanggung-tanggung, Danny Pomanto berencana langsung akan membeli 1.000 unit Ganose dan akan disebar ke tingkat RT/RW SE Kota Makassar.

"Untuk tahap pertama kita akan pesan 1.000 unit," Wali Kota Makassar terpilih, Danny Poman.

Dengan adanya pendeteksi itu, Kata Danny Pomanto, masyarakat akan mudah melakukan tracking.

Baca Juga: Sebelum Dilantik Jadi Wali Kota Makassar, Danny Pomanto Bertemu Nurdin Abdullah

"100 persen semua masyarakat Kota Makassar akan kita periksa melalui GeNose, kalau berstatus OTG atau terpapar ringan maka langsung antigen," sebut Danny Pomanto.

Danny mengatakan dirinya berkomitmen untuk terbuka dan transparan soal anggaran. Ia mengatakan akan mengumumkan hal tersebut di media.

"Ini bukan uang sedikit, lebih baik ini jelas ini barang, mau 500 atau 400 miliar yang pasti jelas ini barang," ujar Danny.

Baca Juga: Begini Risiko Depresi Bermain Game Online Bagi Remaja Cowok, Berbeda dengan Cewek

Sementara menurut Project Leader GeNose UGM, Dr Isnaini, usai bertemu dengan Danny-Fatma, pihaknya mengapresiasi program yang akan dilaksanakan Pemkot Makassar dengan melibatkan alat pendeteksi Covid-19 temuan anak bangsa sendiri.

"Program ini luar biasa, dibutuhkan keberanian dari seorang pemimpin, karena teknik untuk menghentikan penyebaran Covid-19 ini harus segera serentak, coverage-nya harus 85 persen, di bawah itu sulit, di Indonesia hanya 3 persen coverage-nya, makanya puncak Covid-19 belum jelas," ujar Isnaini.

Terkait rencana Pemkot membeli 1.000 unit mesin GeNose dengan kantongnya, lanjut Isnaini, dengan asumsi testing dilakukan pada seluruh warga Makassar yang berjumlah sekitar 1,5 juta, anggaran pengadaan diperkirakan mencapai Rp 300 Miliar.

Baca Juga: Super lewandowski, Bayern Pesata Gol di Kandang Lazio

"Coba bandingkan dengan alat testing lainnya, PCR Rp900 ribu, Antigen Rp200 ribu, pakai GeNose sekali testing hanya Rp11 ribu. Kita lihat di Bali, akibat pandemi kehilangan devisa Rp116 triliun, dengan anggaran recovery Rp1 triliun, mereka akan menyelesaikan masalah yang terjadi," pungkas Isnaini.***

Editor: Irsal Masudi

Tags

Terkini

Terpopuler