Menurut Firman menyatakan bahwa rencana tersebut akan berpengaruh terhadap sejarah bangsa. Lebih lanjut ia mengungkapkan kekhawatiran.
“Jangan sampai nanti anak cucu kita itu melihat atau mempelajari atau memahami seolah-olah Provinsi Sulut, Sulsel, Sultra dan Sulteng ini hanya bergabung di Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 2001,” katanya.***