Network
Jurnalmakassar.com - Khutbah Jumat kali ini mengangkat tema kepedulian terhadap sesama manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri karena saling membutuhkan satu sama lain.
Oleh karena itu, Islam mengajarkan untuk saling peduli dan memberikan perhatian kepada sesama manusia. Memberikan perhatian dan peduli kepada sesama manusia merupakan sikap mulia yang disebut dengan itsar.
Hal inilah yang menjadi topik Khutbah Jumat singkat kali ini. Dikutip Jurnalmakassar.com dari laman Suara Muhammadiyah, berikut ini teks Khutbah Jumat singkat terbaru tentang pentingnya peduli kepada sesama manusia.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Tema Mencuri Perhatian Allah, Naskah Singkat dan Padat
Khutbah Pertama
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرْهُ وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِي اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهدُ أَنْ لاَ إَلَهَ إِلاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
قَالَ تَعَالَى: وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (الحشر: ٩)
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ (رَوَاهُ اْلبُخَارِيّ وَمُسْلِمٌ)
Ma’asyiral Muslimim Rahimakumullah
Di antara bentuk indahnya ajaran Islam adalah adanya anjuran untuk saling memberikan perhatian terhadap sesama. Memprioritaskan orang lain dalam kebutuhan adalah sikap mulia yang disebut dengan itsar. Hal ini sudah menjadi kebiasaan para sahabat yang hidup bersama Rasulullah. Rasa cinta dalam balutan ukhuwah sangat kentara di antara mereka. Dalam kondisi kritis sekalipun mereka masih memberi perhatian kepada saudaranya yang mengalami nasib serupa.
