Khutbah Jumat Tema Pentingnya Peduli kepada Sesama Manusia, Singkat, Padat, dan Jelas

- 26 Januari 2024, 11:11 WIB
teks Khutbah Jumat awal Tahun 5 Januari 2024 tentang menyongsong Tahun Baru 2024 menjadi pribadi yang lebih baik
teks Khutbah Jumat awal Tahun 5 Januari 2024 tentang menyongsong Tahun Baru 2024 menjadi pribadi yang lebih baik /freepik.com

Kisah inspiratif yang menggetarkan jiwa dapat kita lihat dalam kesetiakawanan tiga sahabat nabi yang terluka parah dalam perang Yarmuk. Secara kuantitas, dalam perang yang dipimpin Khalid bin Walid ini, kaum muslimin kalah jumlah dibandingkan pasukan musuh. Banyak sahabat yang syahid dalam pertempuran ini.

Baca Juga: Kenapa Mengantuk Setelah Makan? dr. Zaidul Akbar Paparkan Sebab Musababnya

Tiga orang sahabat yang terluka parah tergeletak tak berdaya. Tubuh mereka dipenuhi cucuran darah segar. Dalam kondisi sekarat itu, mereka merasakan dahaga yang sangat. Salah satu di antara mereka, yaitu Ikrimah bin Abu Jahal dengan sisa suara meminta air minum kepada sahabatnya. Salah seorang prajurit yang sedang memantau kondisi dengan sigap membawakan air minum kepadanya.

Dalam kondisi kritis itu, hal yang mengharukan terjadi. Ketika Ikrimah hendak meneguk air, dia melihat ada sahabat lain yang mengalami hal serupa dengannya. Dia pun tidak jadi meminum air itu dan mempersilahkan prajurit pembawa air untuk memberikannya kepada sahabat yang juga sedang sekarat.

Apa yang dilakukan Ikrimah itu juga dilakukan oleh sahabat yang bernasib sama dengannya. Dia tidak memikirkan dirinya yang sedang kesulitan, tapi memprioritaskan sahabatnya yang lain. Akhirnya ketiganya syahid tanpa sempat meminum air yang dibawakan kepada mereka walau seteguk.

Ma’asyiral Muslimim Rahimakumullah

Baca Juga: Hal Unik tentang Nasi Goreng yang Jarang Diketahui

Sikap itsar yang dipraktekkan oleh para sahabat bisa menjadi pedoman bagi kita yang hidup di zaman sekarang. Betapa rasa peduli terhadap sesama menjadi prioritas hidup, meskipun mereka sendiri berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Sikap mulia itu diabadikan oleh Allah dalam al-Qur’an, di antaranya berkenaan dengan keramahan kaum Anshar yang merupakan pribumi Madinah dalam menyambut dan memfasilitasi kedatangan kaum Muhajirin yang berhijrah dari Mekkah atas dasar ketaatan. Allah berfirman:

وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan orang-orang yang Telah menempati kota Madinah dan Telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshar) ‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung.” (al-Hasyr [59]: 9)

Halaman:

Editor: Aan Febriansyah

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah