Benarkah Virus Hepatitis Misterius di DKI Muncul Karena Vaksin Covid-19? Ini Kata Pakar

4 Mei 2022, 20:45 WIB
Ilustrasi. Waspada hepatitis misterius atau hepatitis akut yang menyebabkan 3 anak di DKI Jakarta meninggal dunia. //pixabay.com/geralt/

Jurnal Makassar - Beredar isu kemunculan virus Hepatitis disebut karena Vaksin Covid-19.

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban, menegaskan dugaan Hepatitis terkait vaksin Covid-19 tidak berlandaskan fakta ilmiah.

"Hipotesis ini tidak didukung data, karena sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis misterius ini justru belum menerima vaksinasi COVID-19," ujarnya dalam akun Twitter @ProfesorZubairi.

Baca Juga: Ancaman Hepatitis, Kemenkes Keluarkan Surat Edaran

Terkait spekulasi yang mengaitkannya dengan vaksin Covid-19, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengingatkan bahwa hal ini tidak sesuai dengan fakta ilmiah

Kementerian Kesehatan RI melaporkan 3 anak rujukan dari Jakarta Timur dan Jakarta Barat meninggal diduga terkait hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya.

Berbagai spekulasi mencuat terkait dugaan penyebab, mulai dari adenovirus hingga vaksin COVID-19.

Baca Juga: Lucinta Luna Diisukan Pacaran Dengan Mike Lewis, Begini Faktanya

Sementara itu, epidemiolog Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia menyinggung kemungkinan varian baru SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, yang belum terdeteksi. Hal ini dimungkinkan justru karena anak-anak banyak yang belum mendapat vaksinasi COVID-19.

"Anak ini kan telat banget dapat vaksin. Baru belakangan dapat vaksin itupun di atas 6 tahun itu belum banyak yang mendapat dua dosis, ketika hadir varian yang lebih cepat Omicron dan sebagainya, mereka menjadi korban," beber Dicky.

Dugaan ini diperkuat dengan beberapa kasus long COVID yang juga disertai dengan hepatitis. Ia juga menekankan, kelompok yang rentan mengalami dampak fatal adalah anak-anak dengan status gizi buruk.

Baca Juga: Rayakan Lebaran Bersama Keluarga, Raffi Ahmad: Aku Mau Beli Rumah Ini

Kendati seperti itu mantan direktur penyakit menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa Hepatitis misterius belum tentu mewabah di dunia meski berstatus kejadian luar biasa (KLB).

"Hepatitis akut berat masuk dalam Disease Outbreak News (DONs) WHO 15 April 2022, yang berbagai berita menyebutnya sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh WHO," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu 4 Maret 2022.

Ia mengatakan penyakit yang belum diketahui penyebabnya itu dilaporkan otoritas terkait di Amerika Serikat menjangkit lebih dari 200 pasien di 20 negara di dunia hingga 3 Mei 2022. Hepatitis misterius itu pertama kali dilaporkan pada 15 April 2022 dari Inggris, yang kemudian dimasukkan oleh WHO dalam daftar DONs.

Baca Juga: Temu Kangen Keluarga, Lebaran Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Ketemu Nenek

"Perlu kita ketahui bahwa kalau memang ada kasus penyakit apa pun di dunia yang tidak seperti biasa, maka akan dimasukkan dalam Disease Outbreak News (DONs)," terangnya.

Tjandra menegaskan masyarakat tetap perlu waspada tetapi tidak perlu juga menjadi panik tanpa alasan.

Di sisi lain, pemerintah perlu mengambil langkah antisipasi yang diperlukan, dan masyarakat melakukan langkah kewaspadaan.

"Sementara itu kita terus ikuti bukti-bukti ilmiah yang akan tersedia dalam hari-hari mendatang ini," kata Tjandra.

Baca Juga: WHO Ungkap Adanya Virus Baru Penyakit Hepatitis Misterius, Kenali Gejalanya pada Anak

Dihubungi secara terpisah, pakar kesehatan yang juga Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan data terbaru saat ini ada 228 kasus dugaan hepatitis misterius pada anak dari 20 negara.

"Sebanyak 50 kasus tambahan sedang diselidiki. Tersangka utama sementara ini diduga Adenovirus 41 (CDC)," katanya.

Adenovirus merupakan virus umum yang menyebabkan berbagai penyakit seperti pilek, demam, sakit tenggorokan, bronkitis, pneumonia, dan diare. "Adenovirus 41 belum pernah terkait dengan hepatitis dan patogen umum ini biasanya bisa sembuh sendiri," jelasnya.***

Editor: Irsal Masudi

Tags

Terkini

Terpopuler