Presiden Jokowi : Boleh Tidak Menggunakan Masker di Ruang Terbuka

17 Mei 2022, 20:39 WIB
Jokowi Putuskan Masyarakat Indonesia Bebas dari Pakai Masker /BPMI/ANTARA FOTO

Jurnal Makassar - Seiring berkurangnya angka Covid-19 di setiap daerah di Indonesia. Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melonggarkan pemakaian masker di tengah masyarakat.

Jokowi mengatakan masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan atau area terbuka bisa dilakukan tanpa mengenakan masker. Namun mereka yang berada ruangan tertutup dan transportasi publik tetap harus memakai pelindung muka.

"Masyarakat yang berkategori rentan, lansia, atau ada komorbid maka saya sarankan memakai masker saat beraktivitas," kata Jokowi dalam konferensi pers, Selasa, 17 Mei 2022.

Baca Juga: Jokowi Izinkan Masyarakat Tidak Menggunakan Masker Jika Beraktivitas Di Area Terbuka

Sebelumnya Jokowi telah menyiapkan masa transisi menuju endemi Covid-19 dalam enam bulan. Hal ini lantaran kasus corona terus menunjukkan penurunan hingga saat ini.

Jokowi tidak ingin Indonesia langsung menuju tahap endemi tanpa transisi terlebih dulu. Hal ini lantaran pemerintah telah belajar dari lonjakan kasus yang dipicu varian Delta serta Omicron.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 juga telah menyatakan Indonesia memasuki fase transisi pandemi menuju endemi. Namun ahli wabah menanggapi hal tersebut dengan peringatan agar pemerintah tetap terus waspada.

Baca Juga: Jokowi Longgarkan Aturan, Warga Diizinkan Tidak Pakai Masker di Area Terbuka

dr. Erlang Samoedro, SpP, FISR, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan kondisi penularan COVID-19 di Indonesia terlihat sudah menurun. Ini memungkinkan untuk pelonggaran seperti tidak wajib menggunakan masker ini sudah bisa di lakukan.

"Kalau saat sekarang, penularan sudah sedikit. Buktinya di Wisma Atlet, sudah sangat berkurang sekali (pasien Covid 19) "Kondisinya saat ini sebenarnya sudah cukup aman,". Tutur dr Erlang Selasa 17 Mei 2022.


Namun, dr Erlang tetap menyarankan masyarakat untuk masker. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kenaikan kasus usai Lebaran.

"Tapi untuk mencegah, ini kan baru selesai dari Lebaran ya, masih ada potensi untuk terjadi peningkatan 2 minggu ke depan," kata dr Erlang.

Baca Juga: Tak Diberi Alasan Jelas Mengapa Dideportasi, Ustadz Abdul Somad Minta Penjelasan Duta Besar Singapura

"Ya paling nggak, kita tetap menggunakan masker lah untuk menjaga-jaga saja," imbuhnya.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menyatakan bahwa tidak ada istilah transisi dalam ilmu epidemiologi. Ia menyebut bahwa Indonesia berada dalam kondisi penurunan kasus sehingga masih ada kemungkinan peningkatan Covid-19.

“Apakah akan ada wabah kembali? Ya harus dihitung potensinya, jadi potensi wabah kembali muncul bisa terjadi setelah lebaran ini,” kata Miko Rabu, 11 Mei 2022.***

Editor: Irsal Masudi

Tags

Terkini

Terpopuler