Cara Ganjar Pranowo Atasi Penganguran Terdidik: Konsep Link and Match

20 September 2023, 19:00 WIB
Blunder Ganjar Pranowo di Mata Najwa yang terkesan merendahkan profesi jurnalis dan MC ramai diperbincangkan. /Foto/Tangkapan layar YouTube Mata Najwa

JurnalMakassar.com - Mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sebuah diskusi di salah satu tayangan televisi swasta menawarkan konsep konsep link and match kurikulum dengan perusahaan untuk mengatasi penganguran terdidikdi Indonesia.

Kata pria yang juga kuat menjadi salah satu bakal calon Presiden RI mengatakan problem pengangguran terdidik harus diselesaikan secara komprehensif.

“Hal yang paling utama adalah dengan memperbaiki kualitas pendidikan," kata Ganjar Pranowo dalam acara Mata Najwa "3 Bacapres Bicara Gagasan" di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa 19 September 2023 seperti dikutip dari Antara, Rabu 20 September 2023.

Baca Juga: Disebut Paling Potensial Dampingi Prabowo Subianto, Ini Jawaban Erick Thohir

Lebih lanjuts, secara tegas Ganjar Pranowo mengatakan sistem pendidikan di Indonesia harus diubah. Konsep link and match dengan perusahaan harus dilakukan agar 100 persen lulusan bisa mendapat pekerjaan.

"Yang butuh mereka adalah perusahaan maka kurikulumnya harus fleksibel. Link and match kurikulum dengan perusahaan mutlak dilakukan agar lulusan sekolah baik SMK sampai perguruan tinggi tidak menganggur," jelasnya.

Ganjar Pranowo mencontohkan di Australia, kurikulum pendidikan mengikuti tren pekerjaan. Ketika pekerjaan yang sedang ramai adalah pekerjaan di bidang teknologi, maka kurikulum pendidikan di negara itu akan diarahkan ke sana.

"Jadi, kurikulumnya mengikuti kebutuhan pekerjaan yang ada. Tidak saklek seperti saat ini," katanya.

Baca Juga: Anies Baswedan Dijadwalan Hadir dalam Diskusi Kebangsaan: Indonesian Leaders Talk Unhas

Tidak hanya itu, Ganjar Pranowo mencontohkan saat dia memimpin Jawa Tengah, ia mendirikan tiga SMKN Jateng boarding school yang dikhususkan bagi siswa miskin.

Ganjar Pranowo juga menggandeng perusahaan agar itu terlibat dalam penyusunan kurikulum dan metode pengajaran.

"Itu berhasil, 100 persen lulusan SMKN Jateng tidak ada yang menganggur. Mereka diterima bekerja di Jepang, Korea dan banyak negara serta perusahaan-perusahaan besar lainnya," ungkapnya.

Selain itu, setelah pendidikan disiapkan dengan baik maka yang harus dilakukan adalah membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.

Baca Juga: TNI Komitmen Jaga Netralitas Pemilu 2024, Muhaimin Iskandar: Sesuai Dengan Nilai Demokrasi

Namun, tidak hanya itu, banyak anak muda saat ini tidak mau terikat dalam pekerjaan. Banyak anak muda kreatif yang justru membuat usaha sendiri.

Untuk itu, pemerintah juga harus memfasilitasi, semisal dengan menyediakan creative hub.

"Maka entrepreneurship mesti dibuka lebar-lebar. Creative hub meski disiapkan banyak-banyak dan negara mesti memberikan dukungan untuk itu. Lapangan pekerjaan di digital ekonomi sangat besar dan anak muda kreatif Indonesia sudah banyak yang terjun di dalamnya," katanya.***

Editor: Aan Febriansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler