Beda Sedikit dengan Hanoi, Kualitas Udara Jakarta Jadi Terburuk Kelima di Dunia

- 11 September 2023, 08:10 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti buruknya kualitas udara Jakarta. Ia pun membandingkannya dengan Kota Solo. (Foto ilustrasi: Pixabay)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti buruknya kualitas udara Jakarta. Ia pun membandingkannya dengan Kota Solo. (Foto ilustrasi: Pixabay) /

JurnalMakassar.com - Ibu Kota Indonesia, Jakarta masuk dalam lima besar sebagai negara dengan kualitas terbaik di dunia, Senin 11 September 2023. Buruknya kualitas udara di Jakarta ini berdasarkan pemantauan kualitas udara IQAir pada pukul 06.30 WIB.

Pada pemantauan indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta menunjukkan angka 151 dan masuk ke dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 56,2 mikrogram per meter kubik.

Kota dengan kualitas udara terburuk yaitu Dubai (UEA) yang berada di angka 169, lalu urutan kedua Johannesburg (Afrika Selatan) di angka 167, dan urutan ketiga Hanoi, Vietnam di angka 156.

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Janji Dana Desa Akan Meningkat Jadi Rp5 miliar di 2024

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono belum lama ini menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara sebagai kebijakan untuk mempercepat penanganan polusi udara.

Adapun Satgas ini menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Penanganan Pencemaran Udara di Provinsi DKI Jakarta, mengendalikan polusi udara dari kegiatan industri dan memantau secara berkala kondisi kualitas udara, hingga dampak kesehatan dari polusi udara.

Lalu, melaksanakan pencegahan sumber pencemar, baik dari sumber bergerak maupun sumber tidak bergerak, termasuk sumber gangguan serta penanggulangan keadaan darurat.

Juga menerapkan wajib uji emisi kendaraan bermotor, melakukan peremajaan angkutan umum dan pengembangan transportasi ramah lingkungan untuk transportasi umum dan pemerintah.

Baca Juga: Survery Polling Institute, Erick Thohir Dinilai Potensial Dampingi Prabowo Subianto

Selanjutnya bertugas meningkatkan ruang terbuka, bangunan hijau dan menggiatkan gerakan penanaman pohon, meningkatkan peran serta masyarakat dalam perbaikan kualitas udara, melaksanakan pengawasan ketaatan perizinan yang berdampak terhadap pencemaran udara dan penindakan terhadap pelanggaran pencemaran udara.

Kota dengan kualitas udara terburuk yaitu Dubai (UEA) yang berada di angka 169, lalu urutan kedua Johannesburg (Afrika Selatan) di angka 167, dan urutan ketiga Hanoi, Vietnam di angka 156.

Kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

Kemudian, kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

Baca Juga: I Hendrasmo Jelaskan Alasan RRI Ganti Logo, Tidak Sekadar Radio

Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.***

Editor: Aan Febriansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah